Siang itu langit tak muram, tapi juga tak benderang. Teduh, namun tak rapuh.
Sebentar lagi Mei berakhir, dan ingin sekali kututup segera, sebelum bertambah lagi pedih lain yang menyusul di mei kelabu.
Kubuka fesbuk dan kudapati banyak notifi. Sebuah notifi yang menarik perhatianku; seorang penulis puisi (aku belum bisa menyebutnya penyair) dan juga seorang pembaca puisi, mengomentari puisi yang aku post semalam.
Tentang puisi aku mengingat sesuatu, tugas membawakan acara sastra. Baiklah, aku akan menyeret nama itu untuk mengisi acara tersebut. Maka kusapa dia di inbox. Kami bercakap sebentar, sampai kemudian dia menuliskan kata-kata "Miss u, Dear" ..... OMG, itu kata-kata sakti yang selama ini kudapat dari seseorang yang menoreh Mei-ku dengan sangat tragis.
Termehek aku katakan uraikan kisah omong kosong itu.
Kami bercakap. Sederhana. Namun aku mendapat sesuatu. Bahkan aku ternyata terlalu cengeng.
Tapi..., tapi... tidak benar-benar cengeng. Okey, maksudku wajar bukan kalau aku harus menangis? Baiklah, apa pun itu tapi aku rasa aku butuh waktu untuk mengasihani diri sendiri dengan tersedu-sedu, bukan.
Oh, my... bukan ini yang mau aku ceritakan. Tapi tentang Mei yang sebentar lagi habis... dan Juni yang sebentar lagi datang.
Jika Mei harus berisi kepedihan, aku ingin segera menyudahinya. Tutup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar