Mengenai Saya

Foto saya
Simpang-siur... Kadang2 bikin bete. Tapi sebenarnya bisa jadi teman yang mengasikkan. Sebagaimana Virgo, aku itu perasa dan pencemas. Itu yang seringkali bikin aku panik, meski herannya di kesempatan lain aku bisa sangat easy going.....

Bosan



Aku sering dengar kata ini, 'bosan'....
juga sering mengalaminya.
Bosan, jenuh, boring dkk itu suatu hal yang sangat manusiawi. Segala bentuk rutinitas bakal
bikin jenuh.
Aku selalu berusaha mencari jalan ke luar supaya kebosanan itu segera beranjak pergi. Pernah sih, mencoba... tapi tetap aja bosan ngegandul dan bener-bener bikin bete. Tapi semua orang harus belajar menyingkirkan rasa bosan, kan?

Aku bosan tiap hari harus berjejal di bus dan menikmati kemacetan yang luar biasa, tapi aku harus menjalaninya karena aku harus ngantor.
Aku bosan kalau tiap pagi harus makan telur, tapi aku harus menikmatinya karena tubuhku penuh energi dan cuma telur yang tepat buat energi pagiku.
Aku bosan bolak-balik ke dokter, tapi aku harus melakukannya karena penyakitku.
Aku bosan menghadapai pekerjaan yang kian hari kian menumpuk dan nggak berbeda.
Aku bosan mendengar curhatan teman yang itu-itu saja...
Aku bosan...

What???
Hal terakhir, terhenti di kepalaku.
Jangan-jangan dia juga bosan mendengar keluhanku di sms, telepon atau chating? Ya, ya, ya... aku sering mengeluhkan apa saja padanya.
Atau ... dia juga bosan karena.. karena...

Aku nggak ngerti kalau 'bosan' bisa hinggap di hati dan kepala orang-orang yang sedang bercinta.
Tapi itulah yang aku dengar beberapa hari lalu, saat dia bilang 'bosan'.....
Sedih, sakit, kecewa dan sangat terkejut.
Apa salahku?
Nggak ada, katanya...
Tapi kenapa bisa bosan?
Karena monoton, katanya...

Bulan, bintang, matahari, bunga, kunang-kunang dan segala alam semesta..
aku bahkan belum pernah punya bosan untuknya.
Malah rindu dan rinduuu yang kerap merubungku hingga aku bagai tersihir untuk ingin bertemu dengannya, secepatnya.

Apa yang aku dengar itu?
Apa yang dia bilang itu?

Kalaupun pada akhirnya hubungan itu terus berjalan dan kata 'sayang' kerap masih mengelilingi kami, satu hal yang tertoreh di dada dan kepalaku, bahwa ternyata hati berbeda-beda...
Bahwa apa yang sudah kita jalani dan apa yang sudah kita pertaruhkan, nggak bisa membuat sebuah 'bosan' menyingkir jauh-jauh..

Lalu apa yang harus aku lakukan?
Aku nggak tahu, nggak ngerti dan putus asa.
Pasalnya, ini baru sekian bulan dan bosan sudah hinggap di kepalanya.

Bikin hal-hal baru... Cari suasana baru... Gali lagi perjalananmu...
Kata seorang teman..

Ahh...





Menyusuri Brawijaya



Jumat siang, saat aku tengah diburu minggu merah (saat-saat jelang DL), aku harus turun meliput sebuah SMU di kawasan Kebayoran Baru, tepatnya Jalan Brawijaya.
Ufff..., saat yang menyebalkan karena aku belum juga mendapatkan reporter pengganti. Tapi, yaa.. mengulang kenangan saat aku masih sebagai reporter, maka aku buang segala sebal itu. Ups, tapi sayang, mobil kantor beserta drivernya sedang bertebaran di luar sana untuk satu acara penting yang diadakan kantorku.
Maka, aku gaet reporter 'tetangga', cewek tomboy yang ke mana-mana bawa motor itu untuk menemaniku.
Hehe.. ternyata aku dan dia sama-sama gak tahu jalan. Jadi deh motor kami berseliweran membelah jalan-jalan yang membingungkan. Tahu sendiri, dong. Yang namanya kebayoran baru, kawasan Darmawangsa dkk itu, sangat ribet. Sepanang perjalanan itu, rasanya sudah 30 orang yang sempat kami tanya, di mana Jalan Brawijaya. Perjalan yang harusnyamemakan waktu cuma 40 menit itu, akhirnya menjadi 90 menit!


Sampai di tempat tujuan..., upss... ternyata guru dan siswa2 yang hendak aku baru itu sudah pulang, lang! Padahal kami sudah bikin janji pertelepon beberapa hari lalu, dan kami belum terlambat karena ini masih jam 13.20
"Habis Try out, jadi pada capek. Mereka langsung pulang, gak ikut ekskul dulu Jumat ini!" jelas si satpam penjaga sekolah. "Biasanya ekskul itu memang dari jam 1 sampai jam 3."
Itu dia, aku kan janji datang sekitar jam 1 sampai jam setengah dua....

Segera aku menghubungi ponsel Ibu Guru cantik yang udah bikin janji itu. Beliau yang sudah berada di perjalanan pulang, akhirnya balik lagi ke sekolah tersebut. Syukurlah. Tapi tetep aja sayang seribu sayang, karena aku gak berhasil membidik siswa-siswa ekskul yang dimaksud!

Wawancara pun berjalan seadanya. Dengan Ibu Guru cantik pembimbing ekskul, dengan beberapa guru lain dan beberapa siswa yang ternyata masih ada di sana untuk kegiatan lain.

Pulang dari sana, aku ajak reporter tomboy itu makan sate kambing di pinggir jalan. Sambil makan lahap (makan siang yang sangat terlambat di jam 15.15!), kami ngobrol seputar dunia jurnalis...

Konon jurnalis sekarang, nggak sama dengan jurnalis masa lampau. Nggak tahu apa sebabnya, mungkin sekarang ini sudah jamannya 'instant' jadi merekapun lulus sekolah jurnalis dengan cara instant pula. Ya, nggak semua sih..., banyak juga yang berkwalitas. Itu kan gimana orangnya.... Tapi aku ngerasain kok, selama seminggu meng-interview calon reporterku, di antara 12 orang itu kok ndilalah, gak ada yang sesuai dengan kriteria majalahku ya, atau kriteria majalah pada umumnya. Cara meliput, cara menulis liputan, sampai cara mereka mengakali DL.

Obrolan kami makin seru... dari situ, aku tahu dia -cewek tomboy ini- ternyata bener2 jurnalis keren.


Gerimis turun..... kami nikmati gerimis dengan sepiring sate dan sop kambing....


Just little Labirin, but...



Satu hal yang bikin aku bingung adalah, ketika orang-orang begitu sangat perhatian pada satu hal atau pada seseorang lainnya, ia menjadi begitu manis dan siap melakukan apapun. Apapun!Tapi ketika ada satu noda yang terbentuk entah darimana dan apa sebabnya, semua yang ia lakukan dengan sepenuh suka cita, berbalik menjadi senjata. Bumerang buat yang lainnya dan labirin bagi dirinya sendiri yang malah bikin pusing.

Kerap terjadi....
adalah satu hal yang amat aku takutkan.

Entahlah

Semoga aku termasuk orang-orang yang selalu bersyukur atas segala nikmat dan semoga aku termasuk orang2 yang dilindungi dari kejahatan fitnah dan dendam... Amien

Padat Merayap


Uuufffhh...

Udah lama banget aku gak buka Reni's Dream. Padahal di tahun lalu, blog ini adalah saranaku untuk nulis apa saja, meski kemudian beberapa aku hapus lagi. Well.. ini adalah tepatku menyapa diriku sendiri...
Introspeksi yang paling santai tapi kemudian menemukan jalannya.....
Belakangan aku memang sangat-sangat dipadati oleh banyak hal.. yeah, tapi sebenarnya karena sekarang udah ada facebook ya, so setahun belakangan Reni's Dream jadi terabaikan.

Tapi ini adalah tempat paling nyaman sebenarnya.
Di mana aku tak menemukan banyak komen2 absurd dan tak bertanggung jawab.

Baiklah.....
besok, lusa atau entah kapan dalam waktu dekat, aku bakal mempercantik Reni's Dream ini.

Apa kabar Reni's Dream? Masihkah mimpimu sama dengan hari kemarin?