Romansa
Tidakkah kamu menjadi sephia, ketika tak kau gunakan logika dan romansa...
dan jawabmu.... "Selalu tak ada logika... pun ketika aku, kamu, kalian, tidak menjadi 'nya'. Cupid itu mengarah ke mana dia suka. Kau perlu 10 bab romantika dan tentu kau tak akan menemukan hukumnya..."
Aku tahu, kawan. Mari kita pulang...
Tuai
Mari kita tuai apa yang telah tertanam sejak beberapa waktu lalu.
Cinta.
Sayang.
Rindu.
Napsu.
Amarah.
Ego.
Dan cemburu...
Dialetika
Tidak untukku. Bahkan sedikit saja.
"Tidak," ujarmu. "Semua untukmu..."
Ketika cahaya matahari belum genap di tengah, luruhan daun menutup selaksa. "Kau tak pernah tahu apa yang kau ucapkan."
"Aku tahu..., maka di sinilah aku."
Matamu menentang, menusuk bulatan kecil manikku dan terengah menahan derai. "Kamu tak pernah tahu..."
Luruhan daun berhamburan... meranggas. Ternyata kita sama-sama tak pernah tahu.
Pelangi
Hujan
Dan pelangi tak pulang....
Malam Ini
Tidakkah kau lihat besar cinta yang kupersembahkan? Kau mengangguk, tapi kemudian menggeleng.
Lenganmu kukuh lingkarkan peluk.
"Kau milikku malam ini..."
Sayang..., kau tak pernah memilikiku ketika cintamu terikat di ujungnya.
Ritmis
Gerimis
rinai menyusul rintik yang ritmis
Usai dengan miris.
Dan... tragis
Enam catatan, saat akhirnya kau tahu... mengapa sephia...